Lewoleba,Indonesiasurya.com - Polemik Snack bagi tenaga medis yang dinas malam pada RSUD Lewoleba masih jadi diskusi hangat banyak kalangan, kuat dugaan ada petugas sift malam yang perutnya tidak terbiasa dengan pangan lokal sehingga saat disuguhi kolak langsung diare.
Informasi terkait ada tenaga kesehatan yang dinas malam diare akibat kolak ini di benarkan oleh direktur RSUD
Saat ditemui diruang kerjanya (27/5/2025), drg. Yosep Paun mengatakan, terkait snack untuk tenaga kesehatan yang dinas malam memang ada keluhan,
Lanjut dokter Yos, para tenaga media yang dinas malam minta agar menu di ganti bahkan ada yang sampaikan mereka diare.
Direktur RSUD mengatakan, terhadap berbagai keluhan tersebut kita sudah panggil penyedia namun karena PPK meningal sehingga belum bisa dilaksanakan perubahan menu.
Menu yang diantar itu sudah sesuai dengan kontrak kerja, termasuk jam antar namun demikian, mungkin jam makan agak larut kemudian menu ada makanan basah sehingga tidak segar lagi.
Semua snack yang diantar di tes dulu oleh petugas gizi dan makan yang di tes disimpan dalam kulkas, dan kita sedang evaluasi terhadap menu tapi memang agak sulit kita satukan semua selera ungkap Yosep Paun.
Kami baru mengangkat PPK baru, Iren Ola dan saat ini kami sedang siapkan dokumennya.
Soal Menu memang berubah-ubah setiap hari.
Kita maksud agar rantai ekonomi jalan. Kalau makanan pabrik saja maka pangan lokal tidak dibeli, tapi karena ada pengaduan maka kita harus dengar mereka. Dan lakukan evaliasi
Sementara terkait anggaran, memang di DPA 390 juta, namun karena efisiensi maka, kemudian Ikat kontrak dengan anggaran 190 juta, Sisa anggaran kita geser untuk kegiatan lain yang juga urgen
Dikatakan Direktur RSUD bahwa, setiap hari pihak ke 3 melayani Snack kepada 47 petugas medis. Yang dinas malam, dan diantar jam 8 malam.
Petugas media yang enggan namanya dipublikasi kepada media ini mengatakan bahwa, kalau boleh menunya di ganti jangan kolak karena saat ganti sift malam, kami rata-rata sudah makan dari rumah lalu kalau saat dinas, di ruangan sibuk maka kemungkinan kami baru bisa makan jam larut.
Karena itu kami minta menu diganti seperti dulu, misalnya susu saset, Energen, mie, dan telur rebus. Untuk air minum juga kami minta agar disediakan di botol 1 liter lebih itu jangan air hanya ukuran satu gelas.
Eduardus Leu salah satu warga kota Lewoleba kepada indonesiasurya mengatakan kaget mendapat informasi ada petugas kesehatan diare akibat kolak.