Lembata, Indonesiasurya.com - Persoalan Kelistrikan di wilayah Kedang jadi perhatian dan atensi masyarakat yang berada di dua kecamatan Omesuri dan Buyasuri.
Pemadaman yang tidak menentu menjadi polemik yang dipertanyakan publik.
Terkait hal tersebut, Sekretaris komisi dua DPRD Lembata, Khadir Robbi menemui PLN Lembata untuk memastikan apa kendala yang menyebabkan listrik sering padam.
"Kami datang untuk memastikan kendala dan agar, masyarakat tahu kenapa listrik sering padam" ujar Robbi
Lanjut sekretaris komisi II ini bahwa, dalam waktu dekat pihaknya berencana menggelar rapat kerja bersama PLN dan 42 kepala desa dari Omesuri dan Buyasuri agar bisa mencari solusi bersama.
Kepala PLN melalui Silvianus B Lana, Kepala TL (Tim Leader) teknik jaringan distribusi Listrik Lembata mengatakan, persoalan listrik di Kedang karena beberapa faktor.
Lebih lanjut Vian Lana mengatakan selain persoalan geografis, masalah terbesar pemadaman listrik di Kedang pada dua kecamatan yakni Omesuri dan Buyasuri disebabkan oleh, jaringan.
"Gangguan listrik di Kedang itu, 80% akibat jarak pohon dan jaringan yang terlalu sehingga jika dana tertiup angin lalu dahan menyentuh jaringan maka otomatis listrik padam, lalu 10% karena ganguan alam seperti petir dan 10% sisa karena usia peralatan" ungkap Vian
Lebih jauh Vian Lana menjelaskan, saat ini pihak PLN memasang keypoint pada beberapa titik seperti di Leuburi, panama dan Hingalamengi untuk memantau gangguan listrik
"Kalau ada ganguan maka keypoint langsung terbaca " ujar Vian.
Jika ada gangguan akibat, dahan pohon menyentuh jaringan maka listrik akan padam dengan sendiri, Kami secepatnya melakukan monitoring mencari asal ganguan namun, tentu butuh waktu untuk lakukan pemulihan. Karenanya kami harap agar bersama kita jaga jaringan dengan membebaskan dari ganguan pohon.
"Kendala kami saat ini adalah, izin tebang pohon. Kami sudah rapat dengan bupati dan wakil tetapi karena kami sedang siaga hari raya yang berdekatan sehingga kemungkinan setelah paskah ini kami, akan turun ke Kedang lakukan sosialisasi sekaligus membersihkan jaringan.
Vian putra Ende ini mengatakan, yang ditakuti pihak PLN adalah jika keypoint tidak bekerja secara baik.
Jika keypoint Kalau tersentuh pohon maka pohon tersebut akan dialiri listrik akan sangat beresiko pada masyarakat yang ada di sekitar.
Kami selalu sampaikan. Kepada masyarakat bahwa, Jarak aman jaringan dari pohon adalah 3 - 5 meter baik dari sisi atas, bawah, kiri, dan kanan.
"Di Kedang itu banyak pohon kemiri yang sangat dekat dengan jaringan, jadi kalau tersentuh karena angin maka listrik langsung padam kami hendak melakukan pembersihan namun, terkendala komunikasi dengan pemilik pohon" ungkap Vian
Selain itu, Kami juga sedang mengganti jaringan lama dari PLTD ke PLN dan sedang dalam proses pekerjaan pungkas Vian.
Ketua komisi II DPRD Lembata Hilarius Lukas Kirun dikonfirmasi media ini mengatakan, akan menjadwalkan rapat kerja dengan PLN dan para kepala desa dari kecamatan Omesuri dan Buyasuri sehingga bisa di Carikan solusi bersama atas persoalan yang di hadapi.
"Kalau 80% masalah pemadaman listrik di Kedang karena pohon maka pohon yang ditebang sekarang bagimana agar pohon ini direlakan oleh masyarakat " ujar Imo.
Diakhir pertemuan media ini dengan sekretaris komisi II, Khaidir Robbi minta agar, pada saat hari raya tidak ada pemadaman listrik.
Sementara terkait rapat kerja menurut Robbi, Langkah ini Penting agar desa juga punya tangungjawab untuk amankan jaringan listrik.