Indonesiasurya.com, Lembata - Kebijakan pemerintah kabupaten Lembata membatasi jumlah masuknya daging ayam beku, oleh sebagian pihak sangat merugikan namun, pemerintah menyebut peternak Lembata meningkat.
Ramdan Kalang Nama anggota DPRD dari partai Perindo menanyakan soal siapa yang diuntungkan dari pembatasan masuknya ayam beku ke Lembata yang dilakukan. Pemerintah
"Rantai ekonomi dari hulu ke hilir dalam urusan ayam beku siapa yang di untungkan?" Tanya Kalang nama
Apakah penyedia dalam hal ini kelompok permata memberi tambahan PAD untuk daerah? Tanya anggota dewan ini
Lanjut Ramdan yang saya tahu, Kelompok permata ditampung oleh dua orang baru di over ke pasar. Pertanyaannya apakah ini modal atau bisnis murni mereka sendiri atau ada sentuhan pemerintah?
"Saya berharap hari-hari awal kepemimpinan Bupati dan wakil yang baru ini benar-benar dilakukan untuk masyarakat umum bukan untuk kelompok tertentu ujar Ramdan.
Wakil Bupati Lembata Muhamad Nasir kepada media ini (7/7/2025) menjelaskan, peran pemerintah sebagai regulator menata, mengevaluasi dan melaksanakan apa yang menjadi kepentingan umum dan menguntungkan masyarakat.
Lanjut Nasir, kita bicara terkait kebutuhan hewani terutama daging ayam maka, harus ada daya saing ditingkat peternak lokal.
Peran kami sebagai regulator meminimalisir persaingan yang tidak sehat, kami dalam beberapa bulan ini sudah meningkatkan daya saing ditingkat lokal dimana data kami menunjukan ada peningkatan yang bagus jumlah peternak ayam potong di Lembata.
"Harga bibit ayam potong (DOC) yang semula satu juta dua ratus sekarang turun menjadi delapan ratus lima puluh ribu termasuk harga pakan pun ikut turun. Ada space harga yang lumayan besar dan data kami menunjukan jumlah peternak di Lembata meningkat" ungkap Nasir.
Kalau ada yang bilang rugi coba datang dan jelaskan rugi di bagian mana? Pembatasan yang dilakukan pemerintah ini sudah benar agar meminimalisir spekulasi dilapangan terang Nasir.
Lebih jauh wakil bupati mengatakan, sekarang jumkah peternak ayam di Lembata meningkat pesat, secara logika ini mengartikan bahwa, banyak yang melirik ke sektor ini karena menguntungkan ujar Nasir.
Namun demikian Nasir mengakui bahwa dari sisi kualitas peternak ayam kita mesti di edukasi lagi, ini menjadi bahan evaluasi kami membuat peternak ayam kita maju, mandiri dan berdayasaing.
"Kalau UMKM kita hidup maka anggaran yang kami perkirakan kurang lebih 30 miliar dari sektor ayam potong, broiler tetap berputar di Lembata dan bisa dinikmati oleh masyarakat pungkas Nasir.