Lembata,Indonesiasurya com - Aroma tak sedap berhembus dari tubuh perusahaan Daerah yang menangani air minum bagi masyarakat Lembata, terkait adanya dugaan korupsi.
Sejumlah pihak berharap Pemda Lembata, melalui inspektorat dan juga BPKP melakukan audit investigasi untuk mengetahui secara pasti, apa yang sebenarnya terjadi pada manajemen PDAM Lembata.
Pangke L.Wayan mantan sekretaris GMNI cabang SIKKA periode 2017-2019 kepada media ini meminta agar pemerintah segera melakukan audit investigasi sehingga, informasi ini tidak jadi bola liar yang bisa saja menjadi fitnah yang menyesatkan.
"Kita minta agar BPKP dan inspektorat melakukan audit investigasi, untuk ungkap kebenaran sehingga jangan lagi ada dugaan yang bisa jadi fitnah terkait adanya dugaan korupsi di tubuh PDAM Lembata" urai Pangke.
Lanjut tokoh muda ini bahwa, PDAM juga disebut-sebut pernah alami kerugian bahkan mencapai angka fantastis, 800an juta, yang nyaris membuat perusahaan Daerah ini bangkrut, bahkan belum lama ini, sempat viral terkait dugaan adanya nepotisme dalam rekrutmen tenaga kerja,
Informasi didapat media ini, menyebutkan dari hasil Audit akuntan publik diketahui ada temuan dugaan penyalahgunaan anggaran di tubuh PDAM Lembata,
Informasi lain diperoleh terkait, Investasi dan pendapat, ada dugaan, pelanggan yang telah melunasi pembayaran untuk pasang meteran tapi, tidak ada meteran yang terpasang
Juga ada informasi Ketidak sesuaian antara laporan manual dan pada sistem akuntansi. Bahkan hasil Audit BPK tahun 2022 menyebutkan adanya temuan.
Publik meminta agar Bupati dan wakil bupati mengambil langkah tegas untuk memerintahkan inspektorat melakukan audit investigasi hal ini penting mengingat terdapat temuan pada hasil audit rutin.
Sementara itu direktur PDAM Lembata, Lambertus Ola Hara hingga berita ini diturunkan masih bungkam dan belum berikan komentar. Ada apa?