Lewoleba, Indonesiasurya.com - Pemerintah daerah kabupaten Lembata dalam pengantar Nota keuangan atas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan APBD Kabupaten Lembata Tahun Anggaran 2024 menjelaskan bahwa hingga kini realisasi PAD baru 27,46 persen sementara Realisasi Belanja sudah mencapai 47,40 persen.
Paskalis Ola Tapobali dihadapan DPRD Lembata dalam rapat paripurna, Senin (19/8/2024) secara rinci menjelaskan tentang realisasi APBD Lembata tahun anggaran 2024.
Penjabat Bupati mengatakan, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) baru mencapai 27,46 persen atau sebesar Rp15,571 miliar dari target PAD sebesar Rp56,700 miliar.
Dan secara keseluruhan, 14 Agustus 2024, realisasi pendapatan daerah Kabupaten Lembata mencapai 54,11 persen atau sebesar Rp475,715 miliar dari target pendapatan daerah pada APBD 2024 sebesar Rp879,171 miliar.
Sementara dari sisi belanja, hingga 14 Agustus 2024, telah mencapai 47,40 persen atau sebesar Rp403,856 miliar dari target sebesar Rp852,048 miliar.
sementara dari realisasi dana transfer sebesar 56,35 persen atau sebesar Rp458,971 miliar dari target Rp814,663 miliar. Sedangkan realisasi lain-lain pendapatan daerah yang sah mencapai 15,03 persen atau sebesar Rp1,173 miliar dari target sebesar Rp7,808 miliar.
Dalam pidato pengantaran nota keuangan perubahan apbd 2024 tersebut, lulusan STPDN tersebut menjelaskan bahwa, dari data yang tersaji memang akan terbaca bahwa kinerja pelaksanaan pendapatan daerah Tahun Anggaran 2024 masih sangat rendah dan butuh kerja keras dan kerja ekstra untuk mengejar realisasi target pendapatan daerah karena realisasi pendapatan daerah tersebut sangat berpengaruh terhadap pembiayaan program/kegiatan/sub kegiatan pada setiap SKPD," tegas Paskalis Tapobali.
Ia menguraikan, terkait pendapatan asli daerah (PAD), pemerintah tetap berupaya untuk mencapai target agar tidak mengganggu pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan
Saya menginstruksikan kepada semua kepala perangkat daerah agar pada sisa waktu pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024 secara serius memperhatikan upaya untuk mengejar target bahkan jika perlu harus bisa melampaui target yang telah ditetapkan," tegasnya.
Paskal Tapobali menegaskan, pembiayaan daerah, telah mencapai 100 persen atau sebesar Rp3,242 miliar dan pengeluaran pembiayaan telah terealisasi sebesar 41,67 persen atau sebesar Rp12,652 miliar dari target sebesar Rp30,365 miliar