Lembata,Indonesiasurya.com - Menteri BKKBN batal kunjungi Lembata setelah pesawat yang ditumpangi tidak bisa lending di bandara wunopito akibat abu vulkanik dari erupsi gunung Ileape (ile lewotolok)
Niat kunjungan kerja ke Lembata yang sudah terjadwal coba dialihkan melalui penerbangan Kupang - Larantuka namun, lagi-lagi wings air tidak mampu mendarat di bandara gewayantana Flores Timur akibat abu vulkanik dari erupsi gunung Lewotobi laki-laki, sehingga pesawat yang mengangkut Mentri terpaksa balik ke bandara El tari Kupang.
Ketidak hadiran Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., ke Kabupaten Lembat, digantikan dengan Direktur Bina Keluarga Berencana Wilayah dan Sasaran Khusus, dr. Fajar Firdawati, M.KM,
Mewakili Menteri, Direktur Bina Keluarga Berencana Wilayah dan Sasaran Khusus, dr. Fajar Firdawati, M.KM, tiba di Lembata kurang lebih pukul. 14.15 waktu Lembata
dr. Fajar Firdawati, M.KM bersama rombongan di dampingi, Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq dan Wakil Bupati Muhamad Nasir serta Forkompinda lakukan kunjungan kerja.
Pantau media ini, rombongan dari Jakarta ini hanya, keliling Lamahora kelurahan Lewoleba timur kecamatan Nubatukan untuk, memantau program BKKBN yang sedang berjalan. lalu berakhir di puskesmas kota kelurahan Lewoleba tengah kecamatan Nubatukan rayakan HUT ikatan bidan Indonesia (IBI).
Informasi yang direkam juga menjelaskan bahwa dr. Fajar Firdawati, M.KM dan tim, yang mewakili menteri BKKBN hanya membawa bantuan Nutrisi untuk Keluarga Beresiko Stunting, Sumur Bor,, MCK 1 unit dari Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana, dan bantuan Nutrisi dari Badan Zakat Nasional untuk 20 KK selama 3 bulan
Publik Lembata mempertanyakan apa urgensi pihak kementrian jauh-jauh dari Jakarta ke Lembata?
Apakah hanya untuk menyerahkan bantuan Nutrisi dari Badan Zakat Nasional dan Sumur Bor dari Bank Mandiri? Lalu apa bantuan dari kementrian BKKBN? Apakah kementrian hanya berperan sebagai penyalur bantuan?
Publik yakin, jika bantuan hanya sekedar begini, kementerian cukup bersuara saja dari jakarta maka hal-hal ini bakal terjadi di Lembata.
Masyarakat juga mengkritisi tentang rombongan jumbo yang tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Jadi jangan heran jika kemudian bisa ada yang menduga ini merupakan salah satu upaya mencari tambahan penghasilan dari SPPD perjalanan dinas ke daerah
Sementara itu, Menteri Wihaji yang batal ke Lembata, tetap menyapa melalui video conference saat perayaan HuT IBI.
Menteri menyampaikan permohonan maaf dan menegaskan bahwa ketidakhadirannya di Lembata murni karena faktor alam.
Ia berjanji akan menjadwalkan ulang kunjungan ke Lembata ketika situasi memungkinkan, dan menitipkan salam serta semangat bagi masyarakat penerima bantuan makanan bergizi dan para lansia.
Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq pada kesempatan tersebut menegaskan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam percepatan penurunan angka stunting dan pembangunan keluarga yang berkualitas.
Bupati berharap, semangat BKKBN untuk menjangkau keluarga-keluarga di pelosok tetap menyala, sebagai bagian dari upaya besar mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana keluarga menjadi pondasi utama pembangunan bangsa.